Harga Hunian Yang Terkadang diluar Batasan

Program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) merupakan salah satu yang dicanangkan pemerintah untuk meningkatkan daya beli masyarakat yang memiliki suku bunga rendah 7,5% selama 15 tahun. Yang menjadikan setiap calon konsumen akan tetap memiliki harapan untuk memiliki rumah yang diidakan.

Tetapi tidek semudah itu dalam penerapannya, masalah lain dalam dunia pasar belum terselesaikan. Sebab, meski program FLPP menarik, pengembang sulit membangun rumah murah sesuai dengan pedoman harga pemerintah karena harga tanah terus naik dan daya beli menurun.

Sebagai contoh, ketika menuju bulan ke-8, harga properti naik menjadi Rp 200 juta. Artinya, konsumen harus menabung hingga Rp 15 juta untuk bisa membayar uang jaminan, hal Inilah yang menyebabkan infrastruktur perumahan nasional yang menggambarkan ketidaksesuaian antara penawaran dan permintaan akan perumahan yang terjangkau. Jika ini terus berlanjut, seperti konsumen yang memakai MBR kemungkinan besar tidak akan pernah memiliki rumah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Message Us on WhatsApp
x